Kami betul-betul tidak menyangka, ternyata anak-anak SD di Garut kini relatif sudah melek Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Buktinya, mereka memang sudah cukup familiar ketika MCAP mendatangi SD Paminggir I s.d. IV di Jl. Cimanuk No.231, Kelurahan Paminggir, Kecamatan Garut Kota. O ya, bagi yang belum mengetahui, SD ini dulunya SD Leuwidaun.
Ngobrol-ngobrol dengan Ibu Kepala Sekolah, memang di SD Paminggir, internet sudah diperkenalkan pada anak kelas V dan VI. Akan tetapi, karena di sekolahnya tidak ada fasilitas internet, secara bergiliran mereka bersama-sama pergi ke WARNET.
Lihat…, mereka begitu antusias menunggu giliran menaiki MCAP. Wuih, ternyata agak sulit juga ya mengatur adik-adik kecil kita ini. Untung ada “Pak Guru TIK” tercinta yang setia menemani mereka.
Menurut beliau, saat ini memang anak-anak SD sudah diperkenalkan dengan TIK. Meskipun secara resmi belum masuk dalam kurikulum SD, namun mereka juga perlu diajarkan TIK agar kualitas murid-muridnya itu tidak kalah bersaing dengan lulusan SD Swasta yang juga belajar TIK.
Coba sekarang kita tengok ke dalam, kira-kira apa ya yang mereka kerjakan kalau berhadapan dengan internet. Oh, rupanya mereka sudah cukup akrab dengan Paman Google. Lalu, mari kita lihat, apa yang mereka tanyakan pada Google. Dalam pantauan kami, ada yang memasukan keyword “Alam Semesta”, “Akar Serabut”, “Celcius”. Setelah menemukan apa yang dicari, terlihat mereka asyik menuliskan beberapa poin di buku catatannya. Namun sebagian lagi tampak tidak menulis apa pun, hanya senyam-senyum sambil mengajak teman sebelah melihat apa yang muncul di LCD-nya. Rupanya anak tersebut memasukan kata kunci “Naruto” di mesin pencari, dan cukup terpukau melihat jagoannya muncul di hadapannya.
Ya, untuk tahap pengenalan, searching dan browsing sudah lebih dari cukup bagi anak sesusia mereka, sehingga bisa memanfaatkan internet untuk menambah ilmu pengetahuan.
Beberapa catatan berharga yang bisa dipetik dari sini antara lain: pengelola MCAP harus ketat dalam memasang dan mengupdate program parental kontrol. Selain itu kita semua dituntut menyediakan konten berbahasa Indonesia agar bisa dimanfaatkan oleh adik-adik kita seluas-luasnya, meski sekadar lewat blog sederhana.
Pulang dari sini, para Kepala Sekolah dari keempat SD tersebut menyatakan senang kami kunjungi, dan memberikan oleh-oleh berupa Surat Tanggapan Resmi ini. Sampai berjumpa lagi.
Sae pisan ku ayana mobil MCAP di kab. Garut, mudah2an tiasa janten panolong kanggo barudak sakola nu akses ka internetna terbatas. Sapertos di berita luhur geuningan barusak SD ge tos mulai diajarkeun kanu internet sanaos teu ajan lebet kanu kurikulum sakola.
Bravo GARUT…..!!!!!!!!!!!
duh sae pisan eta aya program warnet keliling,..
tapi awas mung ulah dugi kadie we…kedah kontinyu alias kedah neras….margi da biasana mah benten pamingpin benten kebijakan…..kudu aya pamadegan atu ey…..
wah nampaknya fasilitas yang ada menunjang anak untuk bersaing dengan sekolah yang ada di kota maupun sekolah unggulan
hidup sdn faminggir 4-6 makin lama,makin berjaya hihihi…….. assalamualaikum w.r.b prikitiew